Header Ads

Header ADS

Muslimah Pelopor Jurnalis Perempuan

oleh : Usang

"Perputaran zaman tidak akan pernah membuat perempuan menyamai laki-laki"
(Rohana Kudus)

Rohana Kudus, muslimah yang hidup di era yang sama dengan Kartini ini adalah sosok yang patut dijadikan teladan bagi perempuan Indonesia. Kiprahnya dalam memerankan potensi yang dianugrahkan padanya membuat ia senantiasa bergelut dengan perjuangan memerdekakan kaumnya dari keterbelakangan tanpa melupakan jatidirinya sebagai perempuan. Bernama asli Siti Rohana, lahir pada hari ke-20 di bulan Desember tahun 1884, dari seorang ibu bernama Kiam dan ayahnya yang merupakan jurnalis, Mohamad Rasjad Maharedja, Rohana tumbuh sebagai gadis pembelajar meski tak menempuh pendidikan formal. Sejak kecil, Rohana telah didaulat sebagai Guru Ngaji Cilik oleh kawan sejawatnya karena rasa hausnya terhadap ilmu yang melampaui teman-temannya. Jika sebayanya hanya sekedar belajar mengaji Qur'an, Rohana berusaha mempelajari makna dan tafsirnya, sehingga ia bisa menyampaikannya lagi kepada kawan-kawannya.

Menikah dengan seorang notaris bernama Abdul Kudus, Rohana semakin melebarkan sayap perjuangannya. Pada bulan Februari 1911 Rohana mendirikan Yayasan Kerajinan Amai Setia. Kaum perempuan mempelajari berbagai keterampilan menjahit. Darah jurnalis yang ia warisi mengantarkannya menjadi pelopor jurnalis perempuan pertama (25 Agustus 1974). Bagi Rohana, jurnalistik adalah media untuk menyampaikan ilmu, terlebih pada masanya, jurnal menjadi salah satu alat untuk menyebarkan pemikiran tentang keberadaan kolonial di negeri ini.

Rohana kerap mencatat berbagai kejadian di sekitarnua dan melayangkan tulisannya di surat kabar Poetri Hindia, hingga kemudian mendirikan Surat kabar perempuan "Soenting Melajoe" pada tahun 1912, tanggal 10 juli, dibantu oleh Datuk Soetan Maharadja yang merupakan pemimpin surat kabar "Oetoesan Melajoe". Surat kabar Soenting Melajoe-pun seringkali bersinggungan paham dengan surat kabar Soeara Perempoean yang berhaluan Barat. Rohana kembali mendirikan Rohana School di Bukit Tinggi dan mengusahakan dana pendidikan agar masyarakat di sekitarnya bisa mengecap pendidikan bahkan sampai ke luar negeri. Rohana juga mendapat tawaran mengajar di Darma Poetra.

Kiprah Rohana telah membuat kolonial kagum sekaligus melahirkan ketidaksukaan, karena tulisan-tulisannya kerap kali mengkritisi kebijakan-kebijakan yang dilahirkan kolonial.

Muslimah yang multitasking ini memiliki ikatan darah dengan beberapa tokoh besar di Indonesia. Rohana merupakan saudara tiri dari salah satu perdana menteri Indonesia, Soetan Sjahrier dan sepupu dari H. Agus Salim serta bibi dari penyair ternama, Chairil Anwar.

No comments

Powered by Blogger.